Saatnya menuliskan jurnal pembelajaran di kelas Bunda Cekatan Ibu Profesional Minggu ketiga. Sebenarnya ini tugas minggu kemarin, tapi berhubung saya izin jadi saya baru mengumpulkan minggu ini. Dalam jurnal ketiga, setelah kemarin diminta mengerjakan telur hijau dan telur merah, sekarang kita belajar tentang telur orange. Ada apa dengan telur orange?. Di telur orange ini kita belajar tentang merdeka belajar. Menurut penuturan Ibu Septi merdeka belajar adalah belajar yang independent atau belajar apa yang kita butuhkan dan yang kita inginkan. Bukan freedom atau belajar sebebas-bebasnya. Kebebasan Belajar ini sudah di gaungkan oleh Ki Hajar Dewantara sejak tahun 1922 melalui azas taman siswa yang bunyinya. " Kebebasan hendaknya dikenakan cara bergikir yaitu jangan selalu dipelopori atau mengakui cara berfikir oranglain". Dalam proses tahap merdeka belajar ada tiga hal yang harus kita ketahui: 1. Tujuan belajar, apa yang menjadi tujuan belajar kita harus kita ketahui, da...
MANAGE YOUR TEAM Berdasarkan dari hasil diskusi dengan kelompok kemarin, saya di tempatkan Sebagai Penanggungjawab Rumbel Boga di bawah kewenangan Manager Offline. Kalau bagi saya, saya menyukai posisi ini sangat karena sesuai dengan pasion saya yaitu masak memasak dan kebetulan juga pernah belajar gizi. Jadi saya bisa sekalian belajar dan mengingat-ngingat yang pernah saya pelajari sekaligus berbagi dengan sesama. Karena sharing is caring. Ketika saya menjadi penanggungjawab di Rumbel Boga saya meluncurkan beberapa program kerja diantaranya: 1.Pengenalan tentang dasar-dasar kuliner mulai dari perencanaan, pembelanjaan, penyimpanan, pengolahan dan penyajian yang benar. 2.Menyusun menu keluarga sederhana. 3. Membuat MP ASI balita 4.Baking cake dan cookies class. Adapun penjabaran dari setiap program kerja yaitu: 1.Pengenalan tentang dasar-dasar kuliner mulai dari perencanaan, pembelanjaan, penyimpanan, pengolahandan penyajian. Program kerja ini bisa di lakukan dengan dis...
Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak REMINDER Fitrah seksualitas : bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati >> Secara fitrah seseorang hanya dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan. Tidak ada jenis kelamin lainnya. Fitrah seksualitas penting untuk dibangkitkan agar pencapaian masa aqil (dewasa mental, pengaruh pendidikan, berkembangnya akal, fungsi tanggung jawab) dan baligh (dewasa fisik, pengaruh nutrisi, berkembangnya nafsu, fungsi reproduksi, memiliki insting hidup dan mati) tiba secara bersamaan Pendidikan fitrah seksualitas pada anak memiliki tiga tujuan utama: Mengerti tentang identitas seksualnya Apakah ia laki-laki atau perempuan, pengenalan organ seksual, dan hal yang berkaitan dengan organ seksual tersebut Mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya Berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak sebagai laki-laki atau perempuan sejati Mengajarkan anak untuk meli...
Komentar
Posting Komentar