Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Temukan Terampilmu

Gambar
Tulisan ini lanjutan dari tulisan minggu kemarin di Kelas Bunda Cekatan di Institut Ibu Profesional. Minggu yang lalu kita belajar menemukan kekuatan dalam kelas telur hijau. Saat ini telur hijau telah berubah menjadi telur merah. Ada apa di kelas telur merah? Pada kelas ini setelah kita tau kekuatan yang bisa dan yang kita suka, maka selanjutnya kita eksekusi kekuatan kita agar bisa menjadi cekatan di yang kita bisa. Eksekusi pertama kita diminta menentukan ketrampilan kita. Ketrampilan yang bisa membuat kita bahagia melakukannya. Karena kebahagiaan seorang ibu akan memancarkan kebahagiaan ke seluruh anggota keluarga ( suami dan anak-anak). Bahagia disini kalau menurut sependek pemahaman saya bukan bahagia yang seenaknya atau mementingkan diri sendiri tetapi bahagia yang dimana ketika kita melakukannya kita bahagia  dan berbinar-binar tetapi anak-anak dan suami tidak dirugikan. Menemukan ketrampilan pada kelas telur merah di bagi menjadi empat kuadran, kuadran pertama penting da

Lacak Kekuatanmu

Gambar
Hari ini saya mulai menulis lagi di sini setelah hampir 2 tahun balum.hehe. Saya menulis disini karena saya sedang belajar di Kelas Bunda Cekatan Ibu Profesional, dan saya merasa nyaman menuliskan tugas perkuliahan saya di blog ini. Semoga kedepannya bisa istiqomah menulis disini. Kuliah di Ibu Profesional memang seru, selalu ada kejutan-kejutan di setiap materi perkuliahannya. Materi Pertama di Kelas Bunda Cekatan adalah kita diminta untuk menemukan kekuatan aktivitas kita sehari-hari  kita dan yang membuat kita bahagia dan berbinar-binar. Kenapa bahagia karena ibu harus bahagia agar keluarganya ikut merasakan aura kebahagiaan. Wah kalau bahagia ini masih saya upayakan satu tahun lebih saya berusaha menjadi ibu bahagia dan baru akhir-akhir ini saya benar-benar bisa merasa bahagia meskipun belum seutuhnya bahagia. Haha... Saya bertekad memilih bahagia dan berusaha ikhlas dan syukur atas segala nikmat ini seteah ikut workshop A Home Team Ibu Septi Peni dan Bapak Dodik satu tahun yan