Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak #4

Resume Kelompok IV
Kuliah Bunsay IIP Jatimsel Batch#1


Materi 1: Apa urgensinya Membangkitkan Fitrah Seksual ? Mengapa begitu penting?


Karena teori mengenai fitrah seksualitas sudah banyak dibahas, kami ingin mengangkat satu bagian dari keseluruhan pendidikan seksual berbasis fitrah, yang pada akhirnya, akan sampai pada pertanyaan solusi dan aplikasinya.



Fitrah seksualitas, adalah tentang bagaimana seorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki/perempuan sejati (Harry Santosa, FBE)



Sedangkan seksualitas, secara KBBI, dapat diartikan sebagai ciri, sifat, atau peranan seks. Bahasannya berkaitan dengan perbedaan jenis kelamin, interaksi antara laki-laki dan perempuan, dan perbedaan anatomi dan fisiologi tubuh.



Pendidikan seksualitas, mencakup tentang bagaimana seorang berpikir, bersikap, merasakan kasih sayang, merespon kasih sayang, mengekspresikan diri (Elly Risman S.Psi)



Kenapa pendidikan seksualitas penting dalam membangkitkan fitrah seksualitas yang sudah dibawa sejak lahir? Meminjam istilah dari kelompok 1 tempo hari, karena ‘bawaan’ saja tidak cukup, perlu pemupukan dan perawatan juga eksistensi lingkungan yang mendukung bangkitnya fitrah ini agar tumbuh pada jalannya (on the track).


Begitu urgentnya pendidikan seksual yang berbasis fitrah, agar kelak tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan akibat pendidikan seksual yang tidak tuntas atau bahkan tidak ada sama sekali. Tingkat keparahan dampaknya sudah banyak kita saksikan hari ini, dari mulai gagap peran antara suami/istri atau ayah/bunda, krisis identitas dan gender, youth suicide, narkoba hingga penyimpangan orientasi seksual.



Aplikasi pendidikan seksual usia dini secara general (sesuai tingkatan umur):

1. Kenalkan anak dengan bagian tubuh sejak usia pra sekolah sesuai jenis kelaminnya

2. Ajarkan tentang sentuhan kasih sayang, dan siapa yang boleh melakukannya pada mereka
3. Memasuki usia sekolah dasar, bisa diberi pengetahuan soal menstruasi, mimpi basah, akibat perubahan hormon pada tubuh
Pada framework pendidikan berbasih fitrah, memupuk dan merawat fitrah seksualitas (yang sejatinya merupakan bawaan lahir), pada anak berbeda menurut tahap usia anak masing-masing.
Ada tiga tahapan usia anak yaitu tahap pra latih (0-2 tahun dan 3-6 tahun), tahap pre aqil baligh 1 ( 7-10 tahun) dan tahap pre aqil baligh 2 ( 11-14 tahun). Detailnya akan disampaikan kemudian pada materi ketiga.


Materi 2: Tantangan Gender Jaman Sekarang


Dalam Keluarga



🍀 Kurangnya Ilmu ayah dan bunda dalam memenuhi peran keayahan dan kebundaan



↪ Dampaknya, konsep yang samar pada anak tentang gender role stereotype



Yang bisa terjadi :

• anak laki-laki ketika sudah menjadi suami dan ayah, mengira tugas/peran nya hanya sebagai pencari nafkah saja, tanpa menunaikan peran keayahan nya
• atau anak perempuan yang ketika sudah berkeluarga mengira perannya adalah sebagai pemikul semua pekerjaan domestik dalam rumah tanpa harus bersinergi dengan suami



🍀 Belum tuntasnya penguatan konsep gender yang diberikan orang tua pada anak dalam perilaku keseharian



↪ Dampaknya, anak bisa memiliki aktivitas yang kurang sesuai dengan gender nya



Yang bisa terjadi :

• anak laki-laki berpakaian seperti anak perempuan, atau anak perempuan berpakaian seperti anak laki-laki
• anak laki-laki tidak merasa wajib untuk sholat 5 waktu di masjid



Dalam Masyarakat


🍀 Penuntutan kesetaraan gender yang kurang sesuai dengan porsinya



↪ Dampaknya, semakin menjauhkan peran ibu dalam memenuhi peran kebundaan



yang bisa terjadi :

• ibu-ibu yang terlalu mengejar prestasi diluar rumah dan menjadi abai pada peran kebundaan nya
(Opini : padahal tidak apa-apa untuk ibu-ibu bekerja atau berkarya dan berkegiatan selama masih menjaga perannya sebagai ibu dan istri, dan kalau muslimah tetap menjaga Izzah nya sebagai wanita muslimah yang mulia)



🍀Upaya pergeseran opini tentang fitrah seksualitas



↪ Dampaknya, ayah ibu dan anak tidak menunaikan, memelihara, dan memupuk fitrah seksualitas nya dengan benar



yang bisa terjadi :

• penyebaran ideologi bahwa LGTB termasuk fitrah seksualitas manusia
• pandangan negatif sebagian masyarakat tentang stay at home mom yang memiliki gelar pendidikan yang tinggi



Dalam dunia hiburan


🍀 Pemakluman pertukaran peran laki-laki dan perempuan baik di media TV maupun live event



↪ Yaitu laki-laki yang berdandan dan bertingkah laku seperti perempuan (untuk lucu-lucuan ataupun tidak) dan sebaliknya



yang bisa terjadi :

• anak-anak akan semakin sering menonton laki-laki yang memakai baju dan bertingkah laku seperti perempuan yang akhirnya menjadi sesuatu yang wajar di kehidupan saat ini
• mulai diterimanya perilaku cewek tomboy dan cowok melambai di dalam masyarakat tanpa merasa ada yang aneh dan salah (sehingga tidak ada yang merasa perlu menasehati mereka)





Materi 3: Memahami dan Memupuk Fitrah Seksualitas Anak Sesuai Umur 0-2 TAHUN APA YANG TERJADI Bayi mulai belajar melalui sentuhan dan pelukan Bayi sangat responsif terhadap sentuhan fisik dan menerima pesan verbal/ non verbal yang akan membentuk pemahaman seksualitas APA YANG HARUS DILAKUKAN Dekatkan anak dengan BUNDA MengASIhi Tidak melakukan aktivitas lain selama menyusui Kenalkan bagian tubuh Gunakan istilah yang benar, termasuk penis dan vagina Jelaskan perbedaan dasar perempuan dan laki-laki Bantu anak memahami bagaimana berinteraksi dengan teman sebayanya yang benar Memberi jawaban sederhana tentang bagian tubuh dan fungsinya 3-6 TAHUN (pra latih) APA YANG TERJADI Identitas gender anak mulai berkembang Anak mulai memahami makna: “Saya laki-laki” atau “Saya perempuan” Eksplorasi anggota tubuh dengan teman bermain (main dokter-dokteran) Anak suka menyentuh organ genital mereka APA YANG HARUS DILAKUKAN Dekatkan anak dengan AYAH dan BUNDA Kenalkan rasa malu Kenalkan aurat perempuan dan laki-laki, dan perasaan malu saat aurat terlihat Ajarkan bersuci Latih toilet training, minta ijin saat hendak memegang organ vitalnya Berpakaian sesuai gender Aksesoris sesuai untuk anak perempuan atau laki-laki Bermain peran sesuai gender Pastikan anak mengambil peran sesuai gendernya Kenalkan gender keluarga Kenalkan gender keluarga, mana laki-laki mana perempuan Latih anak berkata ‘tidak’, beri batasan bagian pribadi anak Ajarkan sentuhan boleh dan tak boleh Pelukan Ayah dan Bunda adalah boleh tapi menyentuh bagian pribadi dan tidak diinginkan tidak boleh 7-10 TAHUN (pra aqil baligh) APA YANG TERJADI Anak cenderung mencari hubungan yang lebih kuat dengan orang tua yang sesuai gender APA YANG HARUS DILAKUKAN Dekatkan anak sesuai GENDER Dekatkan anak perempuan dengan BUNDA Dekatkan anak laki-laki dengan AYAH Pengetahuan awal tentang haid, mimpi basah, dan perubahan fisik Pisahkan tidurnya 11-14 TAHUN (pra aqil baligh) Dekatkan anak lintas GENDER Dekatkan anak perempuan dengan AYAH Dekatkan anak laki-laki dengan BUNDA >15 TAHUN (aqil baligh) Pendidikan telah TUNTAS Jumhur ulama sepakat usia 15 thn adalah usia aqil baligh. Anak sudah bertanggungjawab pada dirinya sendiri.





#HarikeKeempat
#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MeningkatkanFitrahSeksualitasAnak





Komentar

Postingan populer dari blog ini

BundaSayangLevel10

Semua Anak Adalah Bintang

Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak #10